Beberapa minggu lalu, tepatnya tanggal 16 Januari 2016, seorang teman
berkata kepada saya, “Kenapa juga kita harus turut melestarikan orangutan?
Memang apa manfaatnya buat kita (red:
manusia)? Paling-paling cuma buat diliat di taman satwa.”
Saya terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaannya. Saya berpikir,
mungkin ini alasan kenapa jumlah populasi dan habitat orangutan di Kalimantan
selalu menurun setiap tahunnya: masyarakat bahkan tidak tahu alasan mengapa
mereka harus melestarikan orangutan, hingga akhirnya memilih untuk tidak
peduli. Selama ini, kebanyakan upaya melestarikan orangutan hanya berisi ajakan
agar masyarakat turut menyelamatkan orangutan dari kepunahan tanpa mejelaskan mengapa
setiap orang harus membantu terlaksananya kegiatan tersebut dan apa keuntungan
yang akan didapat. Kalimat pamungkas yang sering digunakan untuk menjawab
pertanyaan kenapa harus melindungi orangutan seperti, “Agar anak cucu kita
tetap dapat melihat satwa langka,” pun sudah tidak lagi ampuh membuat
masyarakat peduli kepada lingkungannya, lebih-lebih orangutan. Oleh karena itu,
dalam rangka menyambut Hari Primata Indonesia yang akan jatuh pada tanggal 30
Januari nanti, berikut saya paparkan beberapa alasan kenapa kita sebagai
manusia harus ikut melestarikan orangutan.
Pertama, mengurangi dampak pemanasan global. Orangutan memegang peranan penting bagi regenerasi hutan
melalui buah-buahan dan biji-bijian yang mereka makan (seed disperser). Penyebaran biji-bijian dari buah yang mereka makan
ini akan menyebabkan pertumbuhan pohon meningkat. Akibatnya, ketersediaan
oksigen pun meningkat dan mengurangi pemanasan global. Kematian atau kehilang
se‘orang’ orangutan saja, dapat mewakili hilangnya puluhan pohon yang tiap
satuannya dapat menghasilkan 1,2 kilogram oksigen untuk memenuhi kebutuhan
oksigen dua orang.
Kedua, menderita berbagai penyakit menular
berbahaya. DNA orangutan memiliki kesamaan sekitar 97% dengan manusia. Hal ini menyebabkan
orangutan memiliki kemungkinan menderita penyakit yang sama dengan manusia.
Namun, habitat dan makanan orangutan yang tidak bersih membuat mereka lebih
rentan terserang penyakit berbahaya, seperti Hepatitis dan TBC. Bahkan, para
peneliti menyebutkan bahwa penyakit HIV pertama kali ditemukan pada monyet dan
kera (sejenis Orangutan) di Afrika, sebelum akhirnya menular ke manusia. Oleh
karena itu, penting bagi kita untuk menjaga habitat orangutan dan tidak
menjadikannya sebagai peliharaan. Sebab, bukan tidak mungkin jika suatu saat
nanti mereka akan bermigrasi ke daerah pemukiman warga karena habitatnya telah
dirusak dan menyebarkan penyakit berbahaya.
Ketiga, sebagai bahan penelitian dan
pertimbangan untuk tidak merusakan hutan. Peneliti parasitologi orangutan dari
FKH UGM, Dr. drh. R. Wisnu Nurcahyo, mengatakan bahwa orangutan di alam dapat
mengobati penyakit mereka sendiri dengan menggunakan buah-buahan dan tanaman
tertentu. Jika ditindaklanjuti secara serius, hal ini tentu saja dapat membatu
para peneliti menemukan obat-obatan untuk penyakit tertentu yang mungkin saja
belum ditemukan obat sintesisnya. Penemuan obat-obatan ini juga akan menambah
alasan untuk tidak membakar hutan dan melakukan penebangan liar, sebab hutan
menyimpan banyak sekali kekayaan hayati yang dapat digunakan manusia.
Dari ketiga alasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa melestarikan orangutan bukanlah suatu hal yang sia-sia atau
bahkan tidak berguna. Justru, melestarikan orangutan akan membuat kita mendapat
berbagai manfaat seperti tersedianya oksigen yang lebih banyak, terciptanya
peluang penyembuhan penyakit berbahaya dengan obat herbal, dan mencegah kerusakan
hutan.
Setelah mengetahui alasan mengapa kita
perlu ikut serta dalam melestarikan orangutan, pertanyaan yang akan muncul
selanjutnya adalah, “Bagaimana cara melestarikan mereka?”
Cara melestarikan orangutan dapat
dimulai dengan cara yang sederhana, misalnya, tidak membuang-buang kertas dan
membeli buku dengan kertas daur ulang, berhenti menggunakan plastik, serta
melakukan hal lain yang menunjang penghijauan. Adapun cara lain yang dapat
dilakukan adalah melaporkan pelaku pembakaran hutan, penebaran liar, dan
pemburu satwa, meneliti tanaman-tanaman di hutan yang dapat digunakan sebagai
tanaman obat, serta mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama.
http://manfaat.co.id/manfaat-orangutan